Monday, September 15, 2008

Askep Menarik Diri

Masalah Utama :

Menarik diri.


Proses Terjadinya Masalah
Pengertian

Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993). Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan stressor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predispoisi terjadinya perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.

Gejala Klinis :

Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul

Menghindar dari orang lain (menyendiri)

Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat

Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk

Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas

Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap

Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.

(Budi Anna Keliat, 1998)



Penyebab dari Menarik Diri
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.

Gejala Klinis
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)

Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)

Gangguan hubungan sosial (menarik diri)

Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

( Budi Anna Keliat, 1999)


Akibat dari Menarik Diri

Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakita adanya terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan eksternal.

Gejala Klinis :

bicara, senyum dan tertawa sendiri

menarik diri dan menghindar dari orang lain

tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata

tidak dapat memusatkan perhatian

curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut

ekspresi muka tegang, mudah tersinggung

(Budi Anna Keliat, 1999)


Pohon Masalah

Resiko Perubahan Sensori-persepsi :

Halusinasi …..

Isolasi sosial : menarik diri Core Problem

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

( Budi Anna Keliat, 1999)


Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji

a. Masalah Keperawatan

Resiko perubahan persepsi - sensori : halusinasi

Isolasi Sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

b. Data yang perlu dikaji

Resiko perubahan persepsi - sensori : halusinasi

1). Data Subjektif

Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata

Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata

Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus

Klien merasa makan sesuatu

Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya

Klien takut pada suara/ bunyi/ gambar yang dilihat dan didengar

Klien ingin memukul/ melempar barang-barang

2). Data Objektif

Klien berbicara dan tertawa sendiri

Klien bersikap seperti mendengar/ melihat sesuatu

Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu

Disorientasi

Isolasi Sosial : menarik diri

1). Data Subyektif

Sukar didapat jika klien menolak komunikasi. Terkadang hanya berupa jawaban singkat ya atau tidak.

2). Data Obyektif

Klien terlihat apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di kamar dan banyak diam.

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

1). Data subyektif:

Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

2). Data obyektif:

Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.


Diagnosis Keperawatan

1). Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.

2). Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.


Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1 : Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.

Tujuan Umum :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi

Tujuan Khusus :

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Rasional : Hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk hubungan selanjutnya

Tindakan:

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :

sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

perkenalkan diri dengan sopan

tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

jelaskan tujuan pertemuan

jujur dan menepati janji

tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Rasional : Memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dapat membantu mengurangi stres dan penyebab perasaaan menarik diri

Tindakan

2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya

2.1. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul

2.1. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul

2.1. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

Rasional :

Untuk mengetahui keuntungan dari bergaul dengan orang lain.

Untuk mengetahui akibat yang dirasakan setelah menarik diri.

Tindakan :

Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain

Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan prang lain

Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain

Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain

Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain

Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Klien dapat melaksanakan hubungan sosial

Rasional :

Mengeksplorasi perasaan klien terhadap perilaku menarik diri yang biasa dilakukan.

Untuk mengetahui perilaku menarik diria dilakukan dan dengan bantuan perawat bisa membedakan perilaku konstruktif dan destruktif.

Tindakan

Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :

K – P

K – P – P lain

K – P – P lain – K lain

K – Kel/ Klp/ Masy

Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai

Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan

Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu

Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain

Rasional : Dapat membantu klien dalam menemukan cara yang dapat menyelesaikan masalah

Tindakan

Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain

Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain

Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga

Rasional : memberikan penanganan bantuan terapi melalui pengumpulan data yang lengkap dan akurat kondisi fisik dan non fisik pasien serta keadaan perilaku dan sikap keluarganya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :

salam, perkenalan diri

jelaskan tujuan

buat kontrak

eksplorasi perasaan klien

Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :

perilaku menarik diri

penyebab perilaku menarik diri

akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi

cara keluarga menghadapi klien menarik diri

Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain

Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu

Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Diagnosa 2 : Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

Tujuan umum :

Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal

Tujuan khusus :

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Rasional : Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya

Tindakan :

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapetutik

sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

Perkenalkan diri dengan sopan

Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

Jelaskan tujuan pertemuan

Jujur dan menepati janji

Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Rasional :

Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol diri atau integritas ego diperlakukan sebagai dasar asuhan keperawatannya.

Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien

Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian

Tindakan:

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2.1. Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif

2.1. Utamakan memberikan pujian yang realistik

3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

Rasional :

Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki adalah prasyarat untuk berubah.

Pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri memotivasi untuk tetap mempertahankan penggunaannya

Tindakan:

Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit

Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Rasional :

Membentuk individu yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Klien perlu bertindak secara realistis dalam kehidupannya.

Contoh peran yang dilihat klien akan memotivasi klien untuk melaksanakan kegiatan

Tindakan:

Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

Kegiatan mandiri

Kegiatan dengan bantuan sebagian

Kegiatan yang membutuhkan bantuan total

Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

Rasional :

Memberikan kesempatan kepada klien mandiri dapat meningkatkan motivasi dan harga diri klien

Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien

Memberikan kesempatan kepada klien ntk tetap melakukan kegiatan yang bisa dilakukan

Tindakan:

Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Rasional:

Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri di rumah

Support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan klien.

Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien di rumah.

Tindakan:

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah

Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di ruma



DAFTAR PUSTAKA

Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003

Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998

Budi Anna Keliat. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999

Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999

Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998

Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP Bandung. 2000

No comments: